CATATAN PEMBELAJARAN HIMA

Ads Here

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 03 Januari 2020

HAKIKAT PESERTA DIDIK


Makna hakikat peserta didik
Anwar Hafid dkk, Konsep Dasar Ilmu pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2014. hlm. 38.
Peserta didik adalah orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan. Peserta didik adalah individu yang sedang tumbuh dan berkembang, baik secara fisik, psikologis, sosial dan religius dalam mengarungi kehidupan dunia dan akhirat.

Jenis peserta didik
  1. Siswa
  2. Santri
  3. Murid
  4. Mahasiswa ., dsb
Ciri-ciri peserta didik:
1. Kelemahan dan ketidak berdayaaannya.
Anak manusia perlu pertolongan dan bantuan orang lain (guru, ortu dsb) dalam pertumbuhan & perkembangan potensinya.
2. Berkemauan keras untuk berkembang. Secara kodrat manusia ingin belajar.
3. Ingin menjadi diri sendiri (memperoleh kekuatan). Peserta didik ingin diakui keberadaannya, ingin berpribadi teguh seperti orang lain.

Potensi peserta didik
Kemampuan dasar/ fitrah
Menurut HM. Arifin:
  1. Bakat (kemampuan bawaan)
  2. Insting/ghorizah kemampuan tanpa belajar.
  3. Driver/dorongan nafsu.
  4. Karakter/watak.
  5. Intuisi/kemampuan menerima ilham tuhan.

Kamis, 02 Januari 2020

MALAS BELAJAR


“TIDAK ADA ORANG YANG BODOH YANG ADA HANYALAH ORANG YANG MALAS SETIAP ORANG MEMILIKI KECERDASAN MASING-MASING JADI KITA HARUS BERUSAHA MELAWAN RASA MALAS KITA DENGAN BELAJAR”
Belajar  merupakan hal yang sangat penting untuk dipelajari di zaman sekarang. Iptek berkembang pesat di kehidupan sosial kita. Tujuan belajar untuk menambah wawasan, pengalaman, mendapatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Di zaman sekarang seseorang tidak bisa terlepaskan dari yang namanya teknologi. Di setiap kehidupan sosial manusia, hampir setiap harinya menggunakan teknologi. Pada saat belajar, dulu menggunakan buku sebagai media informasi, tetapi sekarang dengan mudah dapat terakses menggunakan internet, hal yang berada di seluruh dunia bisa terakses dengan mudah dan cepat
Perkembangan teknologi memberikan dampak yang positif, namun disisi lain juga memberikan dampak negatif. Selain itu, perekembangan iptek juga bisa membuat orang malas untuk melakukan sesuatu seperti belajar karena, semua sudah tersedia di internet. Dampak yang ditimbulkan adalah seseorang malas untuk membaca buku. Hal ini harus diatasi dengan membiasakan membaca atau literasi. Padahal wahyu pertama “Surat al-Alaq”  yang diterima oleh nabi Muhammad saw adalah perintah untuk membaca.
Seperti halnya, pisau yang mempunyai sisi tajam dan tumpul. Jika teknologi disalahgunakan pemakaianya maka akan membuat celaka orang tersebut.  Mudahnya kita mendapat informasi, jangan membuat kita menjadi malas untuk membaca buku dan belajar. Budayakan kebiasaan literasi membaca pada masa sekarang, di mana kecanggihan teknologi telah merubah kehidupan sosial yang ada di masyarakat.

LEMBAGA PENDIDIKAN


Fungsi dan peran lembaga pendidikan
Lembaga pendidikan keluarga
Lingkunagn pendidikan yang pertama dan utama, karena dari keluarga anak pertama mendapat didikan, bimbingan, dan sebagian kehidupan anak adalah didalam kelurga.

Tugas utama keluarga adalah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup
Peranan keluarga                                       
1.      Pengalaman pertama masa kanak-kanak.
2.      Menanamkan dasar pendidikan moral.
3.      Memberikan dasar pendidikan sosial.
4.      Menjamin kehidupan emosional anak.
Lembaga sekolah

Peranan sekolah
1.      Tempat anak didik belajar bergaul.
2.      Tempat anak didik belajar mentaati peraturan sekolah.
3.      Mempersiapkan anak didik menjadi masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa, dan negara.
Fungsi
1.      Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan anak didik.
2.      Spesialisasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran.
3.      Efisiensi pendidikan dilakukan dalam program tertentu dan sistematis.
4.      Sosialisasi yaitu proses perkembangan individu menjadi makhluk sosila yang mampu beradaptasi dengan masyarakat.
Lembaga pendidikan masyarakat
Peranan penting dalam upaya untuk ikut serta menyelenggarakan pendidikan, membantu pengadaan tenaga, dan biaya sarpras, dan menyediakan lapangan pekerjaan.

Ciri ciri
1.      Diselenggarakan di luar sekolah.
2.      Tidak mengenal jenjang dan program pendidikan.
3.      Peserta tidak perlu homogen.
4.      Keterampilan kerja sangat ditekankansebagai jawaban terhadapkebutuhan meningkatkan taraf hidup.

SIFAT HAKIKAT MANUSIA


Sifat hakikat manusia diartikan sebagai ciri-ciri karakteristik, yang secara prinsipil (jadi bukan hanya gradual) membedakan manusia dari hewan.
Socrates menamakan manusia itu Zoon Politicon (hewan yang bermasyarakat),
Max Scheller menggambarkan manusia sebagai Das Kranke Tier (hewan yang sakit) yang selalu gelisah dan bermasalah.
HAKIKAT MANUSIA merupakan inti dari kemanusiaan manusia dari aal penciptaannya, kondisi keberadaannya di bumi s/d perjalannanya kembali ke Sang Pencipta.
WUJUD SIFAT HAKIKAT MANUSIA
  1. Mahluk yang beriman dan bertakwa kepada TYME.
  2. Mahluk yang paling indah dan sempurna dalam penciptaan dan pencitraannnya.
  3. Mahluk yang paling tinggi derajatnya
  4. Khalifah di bumi
  5. Pemilik hak asasi manusia (HAM)
DIMENSI KEMANUSIAAN
Dalam rangka pengembangan diri manusia dilengkapi dengan beberapa dimensi
  1. DIMENSI KEFITRAHAN
  2. KEINDIVIDUALAN
  3. KESOSIALAN
  4. KESUSILAAN
  5. KEBERAGAMAAN
UNTUK MENCAPAI PENGEMBANGAN DIMENSI YANG DIINGINKAN, MANUSIA DIKARUNIAI 5 BIBIT PENGEMBANGAN (PANCA DAYA)
  1. DAYA TAKWAà INKAR/ TAQWA
  2. DAYA CIPTAà AKAL PIKIRAN, KECERDASAN, FUNGSI OTAK
  3. DAYA KARSAà PERASAAN EMOSI /AFEKTIF
  4. DAYA RASAà KEMAMPUAN/KEINGINAN/ WILL
  5. DAYA KARYAàPRODUK

UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN


UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
  1. Peserta Didik
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan informal, pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu. Siswa, Mahasiswa, Taruna, Warga belajar Pelajar, Murid, dan Santri
  1. Pendidik 
Pendidik adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik
Pendidik adalah Orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu formal, non formal (lembaga pendidikan ketrampilan, kursus, di mesjid, di surau/musala, di gereja, di rumah, dan sebagainya)
Undang-undang No. 20 Tahun 2003, Pasal 39 (2) menjelaskan bahwa : pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan.
  1. Interaksi Edukatif
Komunikasi  timbal balik antara peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan.
  1. Alat Pendidikan
Alat pendidikan adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Alat adalah langkah-langkah yang diambil demi kelancaran proses pendidikan.
  1. Aspek Tujuan
Aspek tujuan penidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan.
  1. Aspek Lingkungan
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik berupa benda mati,makhluk hidup ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi termasuk kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada individu.
  1. Waktu Pelaksanaan
Waktu pendidikan berlannsung seumur hidup (life long education)
Pendidikan di Indonesia terbagi ke dalam tiga jalur utama, yaitu formal, nonformal, dan informal.
Pendidikan juga dibagi ke dalam empat jenjang, yaitu anak usia dini, dasar, menengah, dan tinggi.